Memberi Terlalu Banyak Informasi

Tak jarang, untuk meyakinkan istri, suami sering memberikan informasi berlebih. Bahkan saat istri tidak menanyakan hal tertentu. Jika sudah begini, istri mungkin perlu sedikit curiga.

Gelisah adalah tanda umum seseorang berbohong. Kegelisahan muncul jika seseorang takut kebohongannya terungkap. Nah, beberapa orang bahkan terlihat gelisah dengan cara mengetuk-ngetuk jari di meja, memainkan kaki atau anggota tubuh lainnya.

Beberapa suami mungkin berbohong demi kebaikan. Namun jangan sampai berbohong menjadi satu kebiasaan yang akan menghancurkan diri sendiri bahkan pernikahan Anda. kejujuran adalah modal yang penting dalam pernikahan. Alih-alih berbohong demi menyenangkan istri, lebih baik katakan sejujurnya walaupun hal  tersebut menyakitkan.

Pada dasarnya setiap orang tidak suka dibohongi. Hati bisa menjadi sakit apabila dibohongi oleh orang lain, apalagi oleh suami sendiri. Sosok suami yang seharusnya membimbing dan memberikan contoh yang baik kepada istri dan anak-anak ternyata malah berkata dusta dan menimbulkan kekecewaan. Tentu sikap suami tersebut tidak terpuji dan tidak pantas untuk dilakukan.

Allah Swt. pun melarang manusia untuk berbohong. Hal tersebut ada dalam firman-Nya surah Al-Baqarah ayat 42 berikut ini:

“Dan janganlah kamu mencampuradukkan kebenaran dengan kepalsuan atau (janganlah kamu) menyembunyikan kebenaran sedang kamu mengetahuinya.” (Q.S. Al-Baqaroh: 42).

Pembohong Adalah Orang Munafik

Di dalam Islam, orang yang suka berbohong disebut sebagai orang yang munafik. Hal tersebut disampaikan oleh Rasulullah saw. dalam hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari berikut ini:

“Tanda orang munafik ada tiga, pertama apabila berbicara berbohong, lalu apabila berjanji mengingkari atau menyelisihi janji, dan apabila diberi amanah berkhianat.”

Di dalam surah At-Taubah ayat 68, Allah Swt. memberikan balasan yang berat bagi mereka yang munafik. Allah Swt. berfirman:

“Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah melaknati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal.”

Baca Juga: Bolehkah Istri Bersedekah dengan Harta Suami?

Berbohong yang Dibolehkan

Meskipun berbohong dilarang oleh agama Islam, akan tetapi ada kondisi-kondisi tertentu yang membolehkan seseorang untuk berbohong. Berbohong di sini bukan untuk kejahatan, akan tetapi untuk nilai-nilai kemaslahatan.

“Aku tidak menganggapnya sebagai seorang pembohong. (Pertama), seorang laki-laki yang memperbaiki hubungan antara manusia. Ia mengatakan suatu perkataan (bohong), namun ia tidak bermaksud dengan perkataan itu kecuali untuk mendamaikan. (Kedua), seorang laki-laki yang berbohong dalam peperangan. Dan (ketiga), seorang laki-laki yang berbohong kepada istri atau istri yang berbohong kepada suami (untuk kebaikan).” (H.R. Abu Daud).

Dalam hadis yang lain, dibahas pula soal ini. Rasul saw. bersabda:

“Ada seseorang yang datang menemui Nabi saw. dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, apakah aku berdosa jika aku berdusta kepada istriku?’” Nabi saw. pun menjawab, “Tidak boleh, karena Allah Ta’ala tidak menyukai dusta.” Lalu orang itu pun bertanya lagi, “Wahai Rasulullah, (dusta yang aku ucapkan itu karena) aku ingin berdamai dengan istriku dan aku ingin senangkan hatinya.” Kemudian Nabi saw menjawab, “Tidak ada dosa atasmu.” (H.R. Al-Humaidi. Hadis ini dinilai sahih oleh Al-Albani dalam silsilah Ash-Shahihah).

Dari hadis di atas, contoh lainnya seorang suami diperbolehkan berbohong misalnya saat berbohong dengan makanan buatan istri. Karena suami ingin menyenangkan hati istrinya sekaligus menghargai masakan yang dibuat istrinya, maka suami berbohong mengatakan masakan istrinya enak.

Selain itu, contoh lainnya misalnya mengucapkan bahwa istrinya cantik dan menawan untuk membuat suasana hati sang istri membaik. Selama tidak untuk menipu dan berbohong untuk keburukan, maka tidak mengapa suami berbohong kepada istrinya.

Baca Juga: Kriteria Suami Saleh dalam Keluarga

Tidak Menjadikan Bohong Sebagai Kebiasaan

Meskipun berbohong untuk kebaikan itu dibolehkan, tetapi suami tidak boleh menjadikan berbohong sebagai kebiasaan. Misalnya, berbohong kepada istri ada pekerjaan di kantor sehingga harus pulang terlambat, padahal ia terlambat karena berkumpul dengan teman-temannya.

Berhati-hatilah karena berbohong untuk keburukan akan menggiring pelakunya kepada neraka.

Dari Ibnu Mas’ud r.a, ia berkata bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda, “Sesungguhnya jujur itu menunjukkan kepada kebaikan, sedangkan kebaikan menuntun menuju surga. Sungguh seseorang yang membiasakan jujur niscaya dicatat di sisi Allah sebagai orang jujur. Dan sesungguhnya dusta itu menunjukkan kepada kemungkaran, sedangkan kemungkaran menjerumuskan ke neraka. Sungguh orang yang selalu berdusta akan dicatat sebagai pendusta.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Itulah penjelasan tentang hukum dibolehkannya seorang suami berbohong kepada istri. Mudah-mudahan bisa menambah wawasan keislaman baru bagi Sahabat.

Jangan lupa untuk mengunjungi infak.id dari Rumah Zakat untuk menunaikan infak hariannya. Dengan berinfak, maka kita pun bisa membantu orang lain yang sedang kesulitan. Yuk, berinfak melalui infak.id!

Perasaan kamu tentang artikel ini ?

BincangSyariah.Com – Dalam sebuah rumah tangga, terkadang ada suami yang tidak terbuka kepada istrinya dalam masalah keuangan, bahkan ada juga yang merahasiakan dan berbohong kepada istrinya. Misalnya, suami tidak memberitahu istrinya mengenai besaran gaji atau penghasilannya, atau memberitahu namun berbohong, tidak sesuai faktanya. Sebenarnya, bagaimana hukum suami berbohong dalam masalah keuangan?

Dalam Islam, suami tidak memiliki kewajiban untuk memberitahu istrinya mengenai besaran gaji atau penghasilannya. Yang wajib bagi suami adalah memberi nafkah pada istrinya dengan baik dan layak, baik makanan, pakaian, dan tempat. Selama hal itu sudah dipenuhi suami, maka kewajiban nafkah pada istrinya sudah gugur.

Oleh karena itu, jika suami sudah menafkahi istrinya dengan baik dan layak dari penghasilannya, maka istrinya tidak boleh menuntut suaminya untuk terbuka, transparan mengenai besaran gaji atau penghasilannya.

Menurut para ulama, suami memiliki hak penuh terhadap harta yang didapatkan dari hasil kerjanya. Karena itu, selama suami sudah melaksanakan tanggung jawab nafkah dengan baik dan layak kepada istrinya, maka suami boleh merahasiakan besaran gaji atau penghasilannya dari istrinya atas dasar pertimbangan kemaslahatan dan kebaikan, dan bukan bermaksud untuk menipu.

Misalnya istri terlalu perhitungan dan pelit, lantas suami hampir tak bisa berbagi kebaikan dengan orang tua atau keluarganya yang lain. Dalam hal ini, demi kebaikan, suami boleh merahasiakan keuangan miliknya. Ini boleh dilakukan apabila memang istrinya terlalu posesif terhadap harta suami.

Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa di antara kebohongan yang diperbolehkan adalah suami berbohong kepada istrinya, atau sebaliknya, dengan tujuan untuk kemasalahatan dan kebaikan, tentunya termasuk dalam masalah keuangan. Selama tidak berniat menipu, maka boleh bagi suami merahasiakan besaran gaji atau penghasilannya dari istrinya dan istri tidak boleh menuntut suami untuk terbuka dan transparan dalam masalah keuangan.

Hadis tersebut adalah hadis riwayat Imam Abu Dawud dari Ummu Kultsum binti ‘Uqbah bin ‘Abi Mu’aythin, dia pernah mendengar Nabi Saw bersabda;

أَعُدُّهُ كَاذِبًا، الرَّجُلُ يُصْلِحُ بَيْنَ النَّاسِ، يَقُولُ: الْقَوْلَ وَلَا يُرِيدُ بِهِ إِلَّا الْإِصْلَاحَ، وَالرَّجُلُ يَقُولُ: فِي الْحَرْبِ، وَالرَّجُلُ يُحَدِّثُ امْرَأَتَهُ، وَالْمَرْأَةُ تُحَدِّثُ زَوْجَهَا

Tidaklah termasuk bohong; orang (berbohong) untuk mendamaikan di antara manusia, dia mengatakan suatu perkataan yang tidaklah dia maksudkan kecuali hanya untuk mengadakan perdamaian (perbaikan); orang yang berkata (bohong) ketika dalam peperangan; dan seorang suami yang berkata kepada istri dan istri yang berkata kepada suami.

Halodoc, Jakarta – Selingkuh merupakan ancaman serius bagi hubungan yang sedang dijalani, bahkan bisa terjadi pada pasangan yang sudah menikah. Biasanya, suami yang berselingkuh menunjukkan perubahan yang tidak mereka sadari, baik secara emosional maupun secara tingkah laku.

Tak hanya secara fisik, selingkuh juga bisa terjadi ketika seseorang memperlihatkan kenyamanan dalam berkomunikasi dengan orang lain melalui pesan, bahkan hingga mengabaikan pasangan sehingga berpengaruh terhadap keharmonisan dalam hubungan rumah tangga.

Karena itu, penting bagi kamu untuk mengetahui tanda-tanda suami yang berselingkuh dan sering berbohong.

Jenis-Jenis Selingkuh

Sering berbohong dan selalu menghindar

Orang yang berselingkuh pasti sering berbohong untuk menutupi perselingkuhannya. Semakin lama maka kebohongannya akan semakin besar dan cenderung menghindar agar tidak ketahuan. Cara bicaranya menjadi gagap jika ditanya, atau seolah-olah sok meyakinkan agar tidak dicurigai.

Sering mengacuhkan panggilan telepon

Jika istri mulai sulit menghubungi suami dikarenakan ponselnya sering mati atau panggilan tidak diangkat, maka hal itu patut dicurigai. Saat ia bersama selingkuhannya, ia akan mematikan ponsel atau mengatur mode silent agar tidak dicurigai. Jika istri bertanya, ia akan menjawab ponselnya ketinggalan, lupa men-charge atau ponselnya mendadak error. Suami yang sudah mulai mengabaikan istri cenderung tak peduli dengan keluarga, walaupun terjadi masalah genting sekalipun.

Ceritanya tidak sinkron

Ketika suami kamu menyampaikan suatu hal dan tidak sinkron dengan perkataannya yang lalu, kamu patut curiga. Bisa saja hal ini efek karena berbohong.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Cerita yang tidak cocok satu sama lain dapat menimbulkan kebingungan. Hal ini merupakan efek dari berbohong sehingga cerita yang dihasilkan tidak sinkron.

Suami yang memang menutupi suatu kebohongan sering berperilaku defensif. Ia sering marah kepada istrinya untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan.

Ia juga sering menutup atau mengakhiri suatu diskusi secara sepihak. Hal ini wajib kamu curigai, mungkin saja ada hal yang ia sembunyikan darimu.

Tidak menjawab pertanyaan

Berkebalikan dengan memberikan informasi terlalu banyak, ada tipe suami yang tidak menjawab satu pertanyaan pun. Ia lebih memilih mengalihkan topik atau menghindari pertanyaan.

Hal ini dilakukan untuk menghindari terbongkarnya kebohongan. Selain itu, terkadang suami malah bertanya balik kepada istri untuk menghindari menjawab pertanyaan.

Ketika seseorang berbohong, ia terlihat gelisah. Kamu patut curiga ketika menemukan suami kamu gelisah ketika ditanya mengenai suatu hal.

Ini bisa saja dia sedang berbohong dari kamu. Contohnya adalah ia terlihat mengetuk-ngetuk kakinya, memainkan tangan, atau kebiasaan lainnya.

Menurunnya minat aktivitas seksual

Hilangnya gairah atau keinginan untuk melakukan hubungan seksual juga bisa menjadi salah satu tanda suami berselingkuh. Hal ini disebabkan karena hilangnya rasa ketertarikan terhadap pasangan sehingga menurunkan gairah seksual tersebut.

Tanda-Tanda Suami Selingkuh dan Berbohong

Suami yang berselingkuh dan berbohong biasanya menunjukkan beberapa tanda yang tidak disadari. Selain berpengaruh terhadap kesehatan mental, perselingkuhan juga dapat membuat stres meningkat sehingga bisa menyebabkan berbagai penyakit lainnya.

Nah, berikut beberapa tanda suami yang selingkuh atau berbohong:

Menjadi lebih royal

Jika suami mendadak royal memberikan hadiah, mengajak jalan-jalan, atau bersikap manis berlebihan, maka istri patut mencurigainya. Hal itu dilakukan untuk menutupi rasa bersalah, sekaligus agar tidak dicurigai karena telah berselingkuh secara diam-diam.

Tidak Mau Melihat Mata Istri

Beberapa suami akan merasa malu atau takut ketahuan berbohong, sehingga tidak mau melihat mata istrinya. Banyak yang bilang kalau mata adalah jendela hati. Sepertinya hal ini memang benar.